Kenali Diri, Gali Potensi
Sudahkah kamu mengenal dirimu dengan baik?
Sekilas tak ada yang salah dengan pertanyaan tersebut, tapi bagaimana jika mengenal yang dimaksud bukan hanya sekadar identitas saja?
Dalam KBBI, kata 'mengenal' berarti mengetahui; kenal (akan); tahu (akan). Secara istilah, mengenal berarti mengetahui sesuatu dengan baik. Jadi, apabila mengenal diri sendiri, berarti mengetahui seluk beluk diri sendiri dengan baik.
Lalu, sudahkah kamu mengetahui semua hal tentang dirimu?
Jika kesulitan menjawabnya, bisa jadi kamu belum mengetahui atau mengenal secara mendalam tentang dirimu sendiri. Lalu, apa sih pentingnya mengenal diri sendiri?
Seorang pegiat mental health, Aniq Al-Faqirah S.Psi., CH., CHt dalam training Self-Healing pernah mengatakan, "Ketika kita sendiri gagal memahami diri sendiri, bagaimana kita bisa mudah memahami orang lain."
Mengenal diri sendiri tentu memberikan dampak positif terhadap banyak hal, tak hanya untuk kita sendiri, tetapi juga orang lain. Jika kita telah mengetahui kekurangan dan kelebihan, maka kita bisa mengembangkan potensi yang kita miliki.
Biasanya kita lebih mudah melihat kekurangan diri sendiri, tetapi jika diminta menyebutkan satu saja kelebihan yang kita miliki justru kesulitan.
Karenanya proses pengenalan tersebut bisa dimulai dengan menyadari apa yang terjadi dengan diri kita. Jika merasa bahagia, maka kita nikmati kebahagiaan tersebut. Jika kita merasa sedih, jangan terburu menghakimi. Kita terima perasaan tersebut, karena sedih merupakan bentuk emosi yang wajar. Jangan menuntut dirimu untuk terus merasa bahagia, tetapi nikmati setiap emosi yang kamu rasakan.
Apabila sudah memahami apa yang kita alami, langkah kedua adalah menerima. Kita terima apa yang terjadi, baik ataupun buruk. Tanpa perlu penghakiman terhadap diri sendiri. Kita menyadari bahwa segala hal di dunia ini tercipta berpasangan. Ada baik, ada buruk. Ada positif, ada negatif.
Seperti halnya dengan diri kita. Berhenti terfokus hanya pada kekurangan diri sendiri hingga mengabaikan potensi besar yang kita punya. Akan tetapi, kembangkan bakat tersebut dengan tetap menerima kekurangan yang kita miliki.
Step ketiga dari mengenali diri sendiri adalah fokus ke dalam. Apa maksudnya?
Berhenti membandingkan dirimu dengan orang lain, karena setiap orang punya prosesnya masing-masing. Jika kamu melihat orang lain begitu hebat dalam satu bidang, jangan kamu paksa dirimu untuk seperti orang tersebut. Tetapi, fokus untuk menggali potensi yang kamu miliki.
Seperti kata Einstein, "jangan paksakan ikan untuk belajar memanjat pohon". Artinya kita tidak perlu memaksakan kehendak yang bukan potensi kita. Tapi juga bukan berarti menolak belajar hal baru, hanya saja jangan terlalu fokus pada sesuatu yang tidak kita miliki.
Jadi ada tiga langkah yang bisa kamu terapkan untuk lebih mengenal diri sendiri, antara lain:
1. Awarreness, menyadari apa yang terjadi pada diri sendiri.
2. Acceptance, menerima segala sesuatu yang terjadi.
3. Focus on your self, menggali dan mengembangkan potensi yang kita miliki.
Mengenal bukan hanya sekedar tahu, tetapi juga memahami dan menerima dengan utuh segala yang kamu miliki.