5 Cara Memasukkan Keyword ke Artikel Agar Tetap Natural

Ilustrasi keyword / freepik
Keyword memiliki peran penting dalam sebuah artikel, hal ini akan memudahkan setiap orang saat melakukan pencarian. Akan tetapi, peletakan keyword yang berlebihan atau keyword stuffing justru berdampak buruk pada ranking website. Lantas bagaimana cara memasukkan keyword ke artikel agar tetap natural?

Apa Itu Keyword Stuffing?

Keyword Stuffing adalah memasukkan kata kunci secara berlebihan pada artikel agar mendapatkan peringkat tinggi pada mesin pencari. Pada masanya, keyword stuffing pernah dianggap sebagai cara cepat meningkatkan ranking website. Akan tetapi seiring berkembangnya algoritma Google, hal ini tak lagi relevan.

Google bahkan merilis algoritma yang mampu melacak penggunaan keyword stuffing dan website terkait akan mendapat hukuman berupa penurunan peringkat. Tak hanya itu, peletakan kata kunci yang berlebihan juga dianggap sebagai spam yang membuat konten sulit terindeks.

Penggunaan keyword stuffing pada artikel menjadikannya tidak human-friendly atau sulit dipahami pembaca. User-experience yang buruk juga membuat pengunjung enggan membaca artikel, sehingga bukannya ranking meningkat malah kehilangan pembaca.

Cara Memasukkan Keyword ke Artikel Secara Natural

Daripada mempertaruhkan peringkat website dengan praktik yang keliru, lebih baik maksimalkan kualitas konten terlebih dahulu. Kamu bisa membuat artikel yang berbobot dan enak dibaca dengan tetap memasukkan kata kunci.

Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan agar peletakan keyword terasa natural, di antaranya sebagai berikut:

1. Tetapkan Keyword Utama

Untuk membuat artikel SEO, kamu perlu menentukan kata kunci utama. Misalnya saya ingin mencari sesuatu tentang tahun baru. Maka saya akan memasukkan kata kunci “Agenda Tahun Baru” atau “Acara Seru untuk Tahun Baru” pada mesin pencari.

Itulah yang disebut sebagai kata kunci utama. Ada berbagai tools yang bisa kita gunakan untuk mencari kata kunci, seperti Google Keyword Planner, SEMrush, Google Trends, Ahrefs, dan lain sebagainya. Kita juga bisa melihat tingkat kesulitan keyword, jumlah volume keyword, hingga kata kunci lain yang disarankan.

2. Tambahkan LSI atau Keyword Turunan

Selain kata kunci utama, ada pula yang dinamakan keyword turunan atau LSI (Latent Indexing Keyword). LSI merupakan kalimat yang dianggap relevan oleh mesin pencari dan biasanya berkaitan dengan kata kunci utama.

Misalnya kamu membahas tentang “Keuntungan Putus Cinta”. Namun, saat orang lain mencari artikel tentang “Cara Mengatasi Putus Cinta”, artikelmu bisa muncul di halaman Google. Hal ini karena penggunaan kata kunci turunan pada artikel.

Untuk menentukan LSI kamu bisa menggunakan Fitur Autocomplete, di mana saat kamu mengetikkan kata kunci, fitur Autocomplete akan menunjukkan rekomendasi keyword. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan “Penelusuran Terkait” pada mesin pencari Google.

Fitur Autocomplete / Dokumen Pribadi 


Penelusuran Terkait / Dokumen Pribadi 

3. Tempatkan Keyword pada Elemen Tertentu

Penyebaran kata kunci yang merata akan membuat artikelmu terasa natural. Kamu bisa menempatkan kata kunci pada beberapa bagian berikut ini:

  • Judul
  • Metadesk
  • Pembuka
  • Heading 2
  • Isi
  • Penutup

Agar tidak berlebihan, kamu bisa menggunakan perbandingan 100 kata:1 kata kunci. Artinya jika artikel terdiri dari 700 kata, maka pengulangan keyword sebanyak 7 kali.

4. Tulis Artikel Minimal 300 Kata

Hindari menulis artikel kurang dari 300 kata, karena mesin pencari menyukai artikel yang panjang. Artikel yang panjang akan memberikan informasi yang lebih lengkap dibanding artikel lainnya sehingga bisa menjawab kebutuhan pembaca.

Selain itu, artikel panjang yang disampaikan dengan menarik akan membuat pembaca betah berlama-lama di website-mu. Dengan begitu, hal ini akan menaikkan peringkat website karena user-experience yang bagus.

5. Menulis Untuk Human, Bukan Robot

Terkadang kita terlalu sibuk meningkatkan rank di mesin pencari hingga melupakan fakta bahwa pembaca kita adalah manusia. Karenanya menulislah seolah sedang berbicara dengan orang lain agar bahasa yang kita gunakan lebih mengalir.


Demikianlah cara memasukkan keyword ke artikel agar tetap natural. Untuk membuat artikel SEO yang enak dibaca memang perlu diperhatikan peletakan keyword agar tidak berlebihan. Dengan begitu artikel tidak hanya baik di mata mesin pencari, tapi juga bisa dinikmati pembaca.


Next Post Previous Post
6 Comments
  • Alfia D. Masyitoh
    Alfia D. Masyitoh 15 Juni 2024 pukul 21.23

    Yang poin terakhir itu sekarang jadi prioritasku. Udah 3 tahun ngeblog, bukannya malah ahli tentang SEO, aku malah makin males mikirin SEO, keyword2 dan peringkat google mbak. Wkwk. Udah capek, rasanya nulis jadi terlalu dibatasi dan dikekang, jadi gak bisa bebas curhat, padahal kan pembaca ku manusia ya

  • monicarasmona
    monicarasmona 15 Juni 2024 pukul 21.41

    Saya sudah menerapkan SEO sederhana beberapa tahun belakangan ini. Jadi, sudah terbiasa menempatkan keyword di posisi-posisi tertentu. Namun, saya sampai sekarang masih jarang mengeksplorasi KW turunan.

  • nurvita indarini
    nurvita indarini 15 Juni 2024 pukul 23.26

    Aku instal Yoast, Kak. Versi gratisan memang, tapi lumayan terbantu untuk ijo-ijo 😁

    • Laila RI
      Laila RI 16 Juni 2024 pukul 20.24

      wah aku belum pernah nyoba kalo itu kak, next time pengen deh.

  • Awalia Widya
    Awalia Widya 16 Juni 2024 pukul 00.36

    Masih perlu belajar banyak nih dari kakak. Artikel tentang cara memasukkan keyword ke artikel ini sangat bermanfaat untuk saya, Kak.

Add Comment
comment url