7 Cara Mengatasi Rasa Malas Saat Menulis

Rasa Malas Saat Menulis | Freepik 

A: pengen jadi penulis 

B: sok atuh, nulis

A: susah nyari ide

B: banyakin baca buku aja

A: mager ih

B: -_-

Alasan klasik yang seringkali menghambat seseorang menyelesaikan tulisannya atau bahkan untuk menulis adalah malas. Rasa malas ini jika dibiarkan terus menerus bisa berbahaya lho. Bisa jadi aktivitas kalian terganggu gara-gara malas untuk menulis. 

Seperti contoh diatas, pengen menjadi penulis tapi malas nulis dan memperbanyak membaca. Alhasil ya jalan di tempat, nggak kemana-mana.

Karenanya harus diatasi dahulu akar masalahnya, yaitu malas. Lantas apa yang harus dilakukan jika kita merasa malas ketika menulis? 

Cara Jitu Atasi Kemalasan 

Berikut ini beberapa tips yang bisa kamu coba lakukan saat malas melanda, pilih yang paling cocok untukmu.

1. Tentukan Big Why Menulis 

Big why adalah alasan mengapa kita ingin menjadi penulis. Apakah karena hobi atau ingin mendapatkan penghasilan. Dengan menentukan alasanmu menulis, maka jika suatu hari merasa semangat menurun kamu bisa membacanya ulang.

2. Sedikit Tapi Konsisten 

Lebih baik menulis selama 10 menit dalam sehari, daripada 70 menit sekali dalam seminggu.

Rutinitas menulis akan membuat kita merasa ada sesuatu yang hilang jika satu hari saja kita tidak melakukannya.

Hal ini membuat kita seperti mewajibkan diri sendiri untuk melaksanakan rutinitas tersebut. Saat kita rutin menulis setiap hari, maka rasa malas itu akan menghilang oleh rasa wajib menulis yang tumbuh dengan sendirinya dari dalam diri kita.

3. Terus Menulis

Rumus jitu menulis hanya satu, yaitu menulis. Percuma jika mengikuti banyak kelas menulis atau pelatihan tapi tidak pernah diterapkan. Malas menulis membuat ide yang awalnya banyak bermunculan dalam otak akan menguap begitu saja. 

Malas sama dengan mengeluh. Mengapa sama? Karena dua-duanya semakin membuat kita merasa berat untuk melakukan sesuatu. Saat kita berhenti mengeluh, maka rasa berat itu akan berangsur menghilang. Begitupun dengan menulis, saat kita terus menulis dan berhenti mengeluh, maka rasa malas itu perlahan juga akan menghilang.

4. Refreshing

'Semuanya udah saya lakukan, tapi kenapa tetap malas, ya?'

Tenang, mungkin saja kamu sedang lelah. Hentikan aktivitas menulis sejenak, lalu refreshing.

Refreshing nggak harus ngeluarin duit, kok. Kamu bisa aja keluar rumah sebentar, terus jalan-jalan atau main ke rumah teman. Yang terpenting otak kita sudah fresh.

Kalian juga bisa coba untuk menulis di taman, tepi sungai, atau tempat-tempat yang sejuk dan bisa membuat otak kita tetap fresh.

5. Jangan Lupa Istirahat

Jangan sampai menulis hingga lupa waktu. Menulis terus, sampai-sampai tidur hanya sejam sehari. Otak dan fisik kita itu seperti komputer, sama-sama butuh istirahat. Komputer saja bisa rusak kalau digunakan terus menerus tanpa istirahat, apalagi otak yang menghabiskan banyak daya karena terus digunakan untuk berpikir.

'Kenapa harus istirahat solusinya?'

Sebuah penelitian yang dilakukan di Harvard University membuktikan bahwa manusia akan memiliki otak yang lebih kuat ingatannya jika mendapatkan tidur yang cukup di malam hari. Hal itu membuktikan bahwa istirahat memiliki manfaat yang besar bagi konsentrasi otak kita. Rasa malas sering datang saat kita harus menulis, tapi otak dan tubuh kita lelah. Maka dari itu, supaya tidak malas kita harus cukup istirahat.

6. Mulai Menulis di Pagi Hari

Setelah istirahat otak kita akan memiliki daya konsentrasi yang masih cukup tinggi. Jadi, kita harus gunakan konsentrasi itu semaksimal mungkin untuk menulis. Jangan sampai rasa malas itu terburu datang dan kita belum sempat menulis apapun.

Hasilnya juga akan lebih baik dibandingkan saat kita mengerjakannya di siang hari. Karena saat siang hari otak kita sudah banyak terpakai dan lelah. Tapi setiap orang tentu punya kesibukan yang berbeda-beda, jadi sesuaikan saja dengan waktu di mana kamu lebih senggang.

7. Apresiasi Setiap Pencapaian 

Terkadang penghargaan bisa menambah semangat kita dalam melakukan sesuatu. Ini juga berlaku saat kita menulis. Bayangkan, kita menulis beribu-ribu tulisan tapi akhirnya hanya jadi tumpukan dokumen saja.

Mulailah untuk menunjukkan karya kepada orang lain, mulai dari orang terdekat dahulu, seperti keluarga, teman, atau rekan kerja. Kamu juga bisa mengikutkannya dalam lomba atau menerbitkan menjadi sebuah buku.

'Tulisannya bagus lho. Enak dibaca dan ngalir gitu bahasanya'

Feedback positif dari orang lain ampuh untuk mengisi ulang semangat kita. Karenanya jangan ragu untuk menunjukkan karyamu pada orang lain, ya.

"Kecakapan menulis tak akan begitu saja jatuh dari langit. Tetapi kecakapan itu baru bisa dicapai dengan jalan berlatih." 
 – Prof. Dr. Floyd G. Arpan

Jadi, bagaimana? Siap memberantas rasa malas?

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url