Neurographic Art Sebagai Katarsis Untuk Mengatasi Stres

Neurographic Art | Edit by Canva

Pekan ini penuh tantangan dan sedikit tekanan bagi saya, ujian akhir semester dengan mata kuliah yang sulit ditambah harus menulis artikel setiap hari. Akan tetapi, itu tidak bisa dijadikan alasan untuk mangkir dari tanggung jawab. Bukankah setiap orang punya 24 jam yang sama, jadi sebisa mungkin saya tetap setor tulisan meskipun mepet deadline.

Karenanya jika pikiran mulai stres atau burn out, saya istirahat sebentar dan melakukan sesuatu untuk meredakan stres tersebut. Biasanya membuat coretan-coretan abstrak di kertas kosong, bebas saja tanpa ada teknik khusus. Meski sederhana,  ternyata cukup membantu agar pikiran bisa fokus lagi.

Saya baru tahu ternyata coret-coret seperti itu bisa digunakan untuk terapi setelah menemukan reels di Instagram yang membahas demikian. Mereka menyebutnya neurographic art, seni gambar di mana setiap ujung dari coretan akan terbentuk lengkungan. 

Lantas bagaimana neurographic art bisa menjadi terapi stres atau burn out? Dan bagaimana cara membuatnya? Simak selengkapnya pada pembahasan berikut ini.

Apa Yang Dimaksud Neurographic Art?

Pavel Piskarev | Foto dari Facebook 

Seni neurografik mulai dikembangkan pada tahun 2014 oleh Pavel Piskarev, seorang Psikolog, Desainer, dan Arsitek asal Rusia. Seni ini melibatkan pola abstrak berupa perulangan garis dan bentuk yang dirancang untuk proses meditasi dan terapi.

Ketika seseorang mengalami stres, maka tubuh akan bereaksi dengan keadaan tegang atau kurang nafsu makan. Akibatnya individu akan kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang ia hadapi. Karenanya dibutuhkan cara untuk membuat tubuh kembali rileks, sehingga bisa lebih fokus dalam menemukan solusi.

Inilah salah satu alasan mengapa seni neurografik disebut sebagai proyeksi dalam diri manusia. Dibanding lukisan atau ilustrasi, seni ini lebih spontan dan tidak butuh banyak teknik. Hal itu pula yang menjadikan seni neurografik populer, sebab bisa dilakukan oleh siapa pun dari kalangan mana pun.

Bagaimana Neurographic Art Meredakan Stres?

Neurographic Art | Foto oleh Laila RI

Awalnya saya juga penasaran, bagaimana corat-coret abstrak seperti itu bisa membantu meredakan stres? Setelah mencari tahu, ternyata ada penelitian ilmiah yang mengkaji manfaat seni neurografik bagi kesehatan mental.

Girija Kaimal seorang terapis seni, dalam artikelnya berjudul “Reduction of Cortisol Levels and Participants' Responses Following Art Making” mengatakan bahwa membuat karya seni selama 45 menit dengan terapis seni secara signifikan bisa menurunkan kadar kortisol. Kortisol sendiri merupakan hormon yang membantu tubuh untuk merespons stres.

Dilansir dari meditateandcreate.co.uk, berikut beberapa manfaat seni neurografik bagi kesehatan mental:

1. Sebagai Media untuk Mengurangi Stres

Saat menggambar garis dan bentuk secara berulang, kita berada dalam kondisi meditasi. Sehingga terlibat dalam aktivitas kreatif seperti itu bisa memberikan rasa tenang dan mengurangi stres.

2. Membantu Proses Relaksasi

Membuat pola yang abstrak dan berulang membutuhkan perhatian yang lebih, sehingga memberikan relaksasi bagi pembuatnya. Hal ini membuat seseorang lepas dari pemicu stres dan membuatnya merasa lebih tenang.

3. Sebagai Media Untuk Mengekspresikan Emosi

Saat menggambar sebenarnya kita sedang mengekspresikan emosi melalui pilihan warna, bentuk, dan pola. Sehingga hal itu bisa menjadi terapi untuk melepaskan emosi dalam diri.

4. Sebagai Pelepasan Katarsis Bagi Pembuatnya

Istilah katarsis berasal dari Yunani “katharsis” yang artinya penyucian. Katarsis merupakan proses pelepasan emosi yang kuat atau membuat tertekan. Melalui kegiatan menggambar pola berulang, individu diharapkan mampu melepaskan emosi dan ketegangan yang terpendam. Sehingga ia akan merasa lega setelah proses menggambar usai.

Setelah mengetahui manfaat neurographic art, kurang lengkap rasanya jika belum mengetahui cara membuatnya. Sangat mudah dan bisa dilakukan oleh siapa pun, termasuk kamu.

Cara Membuat Neurographic Art

Pertama dan paling utama, siapkan niat terlebih dahulu. Jangan merasa terbebani, niatkan saja ingin melepas emosi yang mengganggu. Selanjutnya secara teknis bisa mengikuti beberapa langkah berikut ini:

1. Siapkan Peralatan Menggambar

Kamu bisa mulai dengan mengambil kertas, pena atau spidol, dan pewarna.

2. Buat Coretan Abstrak

Neurographic Art | Foto oleh Laila RI

Buatlah coretan berupa lingkaran, persegi, atau garis linear, fokus pada satu bentuk saja. Pastikan tidak ada garis yang terbuka dan jika ada garis yang berhenti di tengah, lanjutkan hingga bertemu garis selanjutnya.

3. Bulatkan Sudut yang Lancip 

Neurographic Art | Foto oleh Laila RI

Proses ini yang menjadi poin utama dalam seni neurografik, karena saat membulatkan sudut, hal ini dapat membantu mengurai pikiran yang stres. Tebalkan sudut yang lancip hingga membentuk lengkungan.

4. Isi Lubang dengan Warna Berbeda

Neurographic Art | Foto oleh Laila RI

Kemudian warnai lubang yang terbentuk dari lengkungan tersebut dengan warna yang berbeda. Kamu bisa menggunakan pensil warna, crayon, cat air, atau jika ingin memberi warna hitam putih juga tidak masalah.


Itulah langkah mudah meredakan stres dengan seni neurografik, mudah dan murah bukan? Kalau kamu, adakah metode menarik lainnya untuk meregulasi emosi? Ceritakan di kolom komentar, ya!


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url