Perjalanan Mencari Makna, Inspirasi Menulis dari Yuvina Zaharany
Menulis tak hanya sekadar merangkai kata-kata bagi Yuvina Zaharany, melainkan sebuah perjalanan yang penuh makna. Perempuan kelahiran Bandar Lampung ini mengungkap jika awalnya ia menulis sebagai bentuk pelarian atas apa yang terjadi di hidupnya.
Yuvina yang memiliki minat besar terhadap seni lebih memilih untuk fokus menggeluti ekskul seni di sekolahnya dibandingkan akademik. Hal ini membuatnya tidak memiliki jalur lain untuk melanjutkan kuliah. Ditambah ekonomi keluarga yang saat itu kurang mendukung menjadi faktor pelengkap atas keputusannya untuk tidak kuliah.
"Awalnya aku enggak masalah kalau enggak kuliah. Aku enggak ada niatan juga buat kuliah," ujarnya menggambarkan masa-masa sulit setelah lulus SMA. Meski sibuk dengan kegiatan sosial seperti bergabung dengan remaja masjid dan mengajar mengaji, serta bekerja di percetakan, Yuvina merasa tertinggal dibandingkan teman-temannya yang sudah kuliah dan memiliki karier.
Merintis Karir dari Instagram
Jika saja saat itu Yuvina menyerah pada keadaan, mungkin sekarang kita tidak akan menemukan tulisannya di internet. Hingga akhirnya di tahun 2019, Yuvina mulai memberanikan diri untuk mengunggah beberapa quotes di akun Instagramnya.
“Aku enggak nyangka kalau awal mula aku nulis tipis-tipis itu justru membawa aku sampai ke titik sekarang ini,” ujarnya seraya mengenang masa ketika mulai menulis.
Aktivitas sederhana itu tumbuh menjadi sesuatu yang lebih besar dari yang ia bayangkan. Setelah merintis di Instagram, Yuvina mulai memperluas eksplorasinya dengan mengikuti kelas dan bergabung komunitas.
Dari sanalah ia belajar banyak tentang kaidah kepenulisan, mulai dari belajar save the cat, membuat outline, sinopsis, dan lain sebagainya. Namun, lama-lama ia merasa jenuh karena kurang nyaman menulis fiksi sehingga memutuskan untuk hiatus.
Ketika kembali bergabung di komunitas menulis KMC, Yuvina mulai dikenalkan dengan artikel dan blog. Akan tetapi, saat itu hanya diajari permukaan saja dari dunia blogging. Tepat pada tahun 2022, ia mengikuti seleksi ODOP. Saat itulah menjadi titik awal Yuvina menemukan kenyamanan dalam menulis.
“Akhirnya aku menemukan genre tulisan yang nyaman buatku. Ternyata aku nyaman dengan genre non fiksi dan menuliskannya di blog.”
Bagi Yuvina, blog bagaikan cahaya di antara temaram hidupnya, darinya ia berani punya mimpi di dunia kepenulisan. Dengan menulis pula ia merasa berkembang dan semakin percaya diri.
Menulis Itu Perihal Konsistensi
Perjalanan Yuvina dalam menulis blog tidaklah mudah. Saat awal ngeblog ia pernah dibuat frustrasi karena belum bisa memasang Google Analytics, ternyata setelah dicoba lagi ada step yang terlewatkan. Tak hanya itu, Yuvina juga haus akan pengetahuan tentang blogging. Algoritma Google yang terus berubah menuntutnya untuk terus belajar.
Selain dua hal tadi, konsistensi juga menjadi tantangan besar bagi Yuvina. "Konsisten itu susah, Kak. Tapi aku terus belajar dan aktif di komunitas untuk menjaga semangat," ungkapnya.
Konsistensi itulah yang membawa Yuvina beberapa kali menjuarai kompetisi menulis. Salah satunya meraih Juara 2 Umum Lomba Menulis Cerpen oleh Detak Pustaka tahun 2022. Kemudian di dunia blogging, Yuvina juga pernah menjadi peringkat ketiga Event Blogspedia Writing Challenge 15 Days 2023.
Namun, pencapaian terbesar bagi Yuvina adalah bisa produktif menulis di blog. “Soalnya kan bisa menjadi aset buat anak cucu,” jawabnya dengan canda.
Saat ditanya apa yang membuatnya bertahan ngeblog dengan kesulitan tadi, Yuvina mengatakan jika ia ingin hidupnya bermanfaat. Ia tidak ingin waktunya terbuang tanpa ada hal produktif yang dilakukan. Meskipun masa depan masih menjadi rahasia, tapi Yuvina yakin jika sekarang ia konsisten maka akan ada hasil baik di masa mendatang.
Pesan Untuk Blogger Pemula
Konsisten dan mau effort. Kalau mau jadi bloger harus mau nikmatin prosesnya.Itulah pesan dari Yuvina untuk penulis yang baru memulai ngeblog. Merintis karier sebagai bloger tidaklah mudah, ada banyak parameter yang harus disesuaikan. Terlebih profesi ini di bidang jasa, sehingga penghasilannya pun tidak menentu. Namun, apakah berkarier sebagai bloger itu worth it?
Yuvina juga menyebut jika hal lain yang membuatnya tetap konsisten ngeblog adalah Kak Jihan Mawaddah, bloger sukses yang kini juga menjabat sebagai ketua umum Komunitas ODOP 2024. Penulis dengan prestasi mentereng itu merupakan role model Yuvina dalam ngeblog. Effort lebih yang beliau berikan membawanya pada berbagai penghargaan dalam kariernya sebagai bloger.
Terakhir, Yuvina berharap tulisan di blognya bisa memberi manfaat bagi orang lain dan menjadi amal jariyah untuk ibunya. Tulisan-tulisan kerennya bisa ditemukan di blognya www.nengvina.com.
“Btw, Neng itu nama ibu aku,” ujar perempuan yang hobi bermusik itu seraya mengakhiri wawancara kami siang tadi.
Kerek kak Yuvina. Setuju sama bagian menulis itu harus konsisten dan butuh effort
Keren Kak Yuvi. Dulu kenal Kak Yuvi pas RWC 2022. Alhamdulillah bisa baca kisah menulisnya di sini.
Terima kasih banyak, Kak! Aku bener-bener terharu banget. Aku suka dengan penyampaian artikelnya. Berasa hidup dan ngalir banget. Semangat, yaa, Kakk. Harus lulus!
Makasih juga, Kak Vina udah mau sharing pengalamannya 🥰