Cara Custom Domain Blogspot di RumahWeb
Menjadi bloger profesional adalah impian banyak orang yang terjun di dunia blogging. Memiliki jadwal rutin upload artikel, punya branding yang kuat, hingga ajakan kerja sama dari brand ternama, sangat menggiurkan bukan? Lantas untuk mencapai semua itu, langkah apa saja sih yang mesti diambil?
Pada materi ketiga di oprec OBS kemarin, Kak Dyah Kusuma membahas cara menjadi bloger profesional. Setelah sebelumnya kita belajar cara menata template blog impian, kini saatnya beranjak ke tahap berikutnya, yaitu menggunakan blog berbayar. Jika ada yang berbayar, tentu ada yang gratis. Lantas apa perbedaan keduanya?
Blog Gratis vs Blog Berbayar
1. Definisi
Seperti namanya, blog gratis adalah blog yang mana kita tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli domain dan menyewa hosting. Biasanya subdomain telah disediakan oleh penyedia blog, seperti blogspot, wordpress, dan lain-lain.
Sementara blog berbayar dibuat dengan membeli domain tanpa menyewa hosting atau membeli domain sekaligus menyewa hosting. Jadi, intinya berada di domain dan hosting, jika blog gratis tidak perlu membeli sedangkan untuk blog berbayar berlaku sebaliknya.
2. Hosting
Hosting merupakan tempat menyimpan berbagai file, seperti tulisan, gambar, dan video. Hosting pada blog gratis disediakan oleh penyedia blog, seperti blogger.com, wordpress.com, tumblr.com, dan lain sebagainya. Hosting gratis memiliki batas kapasitas penyimpanan, misalnya pada blogger hanya menyediakan 15 GB drive free.
Bedanya dengan hosting berbayar, kita bisa memilih kapasitas penyimpanan sesuai harga yang ditawarkan. Jenis hosting berbayar meliputi shared hosting, cloud hosting, VPS hosting, dan Dedicated hosting. Jenis shared dan cloud hosting sering dipakai untuk blog pribadi.
3. Domain
Hal ketiga yang membedakan antara kedua jenis blog tadi adalah domain yang digunakan. Blog gratis biasanya menggunakan subdomain yang disediakan oleh penyedia blog. Misalnya blog ini yang dulunya masih menggunakan subdomain .blogspot.com. sehingga namanya menjadi mybooklizz.blogspot.com.
Lain halnya dengan blog berbayar yang sudah menggunakan Top Level Domain atau domain kustom yang lebih profesional. Umumnya domain yang sering digunakan adalah .com, .co.id, .biz, .net, .id, dan masih banyak lagi. Domain ini disediakan oleh penyedia jasa seperti Rumah Web, Dewa Web, Domainesia, Hostinger, dan lainnya.
Manakah yang Lebih Baik?
Setelah mengetahui perbedaan blog gratis dan berbayar secara teknik, kini sudahkah kamu memutuskan akan memilih yang mana? Keduanya sama baik, tergantung bagaimana tujuanmu ke depannya terhadap blog itu sendiri. Apakah untuk menyalurkan hobi, membangun portofolio, atau untuk tujuan komersial. Untuk lebih mudahnya, beberapa hal berikut ini bisa dijadikan pertimbangan.
1. Sesuaikan dengan Tujuan Awal Ngeblog
Di awal kelas dulu, kita pernah membahas big why ngeblog. Nah, di sinilah manfaat menuliskan tujuan ngeblog, agar mengetahui tahapan apa yang harus dipilih terkait blog kita. Jika tujuannya untuk menyalurkan hobi, maka tidak masalah menggunakan blog gratis. Namun, jika tujuannya untuk membangun portofolio atau monetisasi, maka wajib hukumnya menggunakan blog berbayar.
Mengapa begitu? Sebab jika bekerja sama dengan klien, mereka akan memilih blog yang sudah menggunakan TLD karena peluang terindeks mesin pencari lebih besar. Selain itu, memiliki blog dengan Top Level Domain akan terlihat lebih profesional.
2. Konsistensi Menulis di Blog
Mengelola blog berbayar membutuhkan komitmen yang kuat, rela meluangkan waktu dan tenaga. Konsisten update artikel, bersedia membuat infografis, hingga melakukan utak-atik blog yang cukup rumit. Intinya jika memutuskan menggunakan blog berbayar maka harus siap investasi waktu, tenaga, dan biaya.
3. Kemampuan Finansial yang Cukup
Domain dan hosting memerlukan perpanjangan setiap tahun, harganya pun tidak murah. Belum lagi jika kita menggunakan template yang berbayar, maka ada biaya lagi yang harus dikeluarkan. Saya jadi teringat perkataan Kak Dyah yang cukup menyentil pada kelas kemarin, kurang lebih seperti ini:
“Jangan sampai biaya pemeliharaan blog mengganggu uang jajan atau skincare. Bagaimana agar tidak mengganggu maka biarkan blog membiayai dirinya sendiri, artinya mendapatkan penghasilan dari blog.”
4. Rencana Jangka Panjang
Terakhir yang paling menentukan apakah akan memilih blog gratis atau berbayar adalah rencana jangka panjang terhadap blog yang dimiliki. Adakah rencana mengembangkan blog atau peluang monetisasi? Jika iya, maka kamu pasti sudah tahu kan harus memilih mana.
Nah, setelah mengetahui beberapa hal tadi, sekarang kita tahu bahwa menggunakan blog berbayar adalah syarat utama menjadi bloger profesional. Kamu bisa memulai langkah awal memiliki blog berbayar dengan membeli domain. Berikut langkah sederhana yang bisa dilakukan untuk memasang domain kustom ke blogspot.
Cara Custom Domain Blogspot
1. Tentukan Nama Domain
Nama blog merupakan bagian dari branding sebuah blog, karenanya penting untuk memilih brandable domain. Nama domain yang mengutamakan branding akan lebih mudah dikenali orang. Selain itu, pilih nama yang unik, mudah diketik, diingat, dan diucapkan. Hindari penggunaan angka, tanda hubung, kata yang sulit, atau domain yang terlalu panjang.
Kamu bisa menggunakan nama sebagai domain, seperti jeyjingga.com, dyahkusumautari.com, kezafelice.com dan lain sebagainya. Bisa juga menggunakan perpaduan antara keyword atau niche blog dengan namamu, seperti halnya nama domain ini yang merupakan gabungan antara kata “book” sebagai niche blog dengan nama saya, Laila Rohmatul Izzah. Sehingga terciptalah nama www.booklizz.com.
2. Pilih Penyedia Domain Terpercaya
Memilih penyedia domain tidak kalah pentingnya dengan memilih nama domain, jangan sampai kita mendaftarkan nama domain di tempat yang abal-abal hanya karena tergiur diskon besar-besaran. Tentu kita tidak ingin kehilangan akses domain hanya karena penyedia domainnya tiba-tiba ghosting.
Nah, pada diskusi bersama teman-teman di OBS kemarin, saya menemukan beberapa penyedia domain terpercaya, antara lain Rumah Web, Dewa Web, Domainesia, dan Hostinger/Niagahoster. Harga domainnya masuk akal dan sudah banyak testimoni tentunya.
Saya sendiri memilih RumahWeb sebagai tempat untuk mendaftarkan nama domain, alasannya simpel, karena harganya lebih murah dibandingkan yang lain, serta sudah terpercaya sejak tahun 2002.
3. Tentukan Top Level Domain (TLD)
Usai menentukan hendak membeli domain di mana, saatnya memilih subdomain yang akan dipakai. Ada beragam pilihan, dari yang paling murah hingga harganya selangit. Jika memiliki dana yang terbatas, subdomain .my.id bisa dijadikan pilihan, harganya hanya Rp12 ribu per tahun. Namun, kekurangannya domain ini belum bisa terkoneksi ke GSC. Domain lain yang menjadi pilihan sejuta umat adalah .com, harganya masih masuk akal dan mudah terindeks Google.
Untuk blog ini saya juga memilih .com sebagai subdomain, alasannya tentu karena harga yang lebih murah tapi manfaatnya melimpah. Sebelumnya ingin menggunakan domain .id, tapi setelah melihat harganya saya memilih mundur teratur. Mahal, Wir.
4. Setting Custom Domain Blogspot di RumahWeb
Nama blog dan subdomain sudah ada, langkah selanjutnya tinggal check out saja. Langsung bisa dipakai, kan? Eits, tunggu dulu. Kita perlu melakukan beberapa settingan, berikut langkah sederhana untuk setting custom domain blogspot di RumahWeb:
- Login ke akun Blogger, lalu klik Settings > Custom domain > Add Custom Domain.
- Isi kolom dengan nama domain yang sudah didaftarkan, lalu save. Lalu akan muncul CNAME yang harus dipasang ke domain manager.
- Selanjutnya login ke halaman clientzone.rumahweb.com. Kemudian masuk ke menu domain dan klik “manage”.
- Masuk ke menu “Nameserver Setting” dan isi nama server seperti gambar berikut ini:
- Setelah memasukkan nama server, selanjutnya klik “DNS Management”. Jika muncul tombol Daftar-Aktifkan-Ubah Nameserver, terus klik hingga muncul “Add New Record”.
- Buat A Record dengan mengisi sesuai ketentuan berikut:
Domain name: biarkan kosong
TTL: seperti default (14400)
Record Type: A
Hostname: 216.239.32.21
Ulangi langkah yang sama untuk Hostname 216.239.34.21, 216.239.36.21, dan 216.239.38.21. Pengisian ini bertujuan agar link bisa diakses tanpa www.
- Selanjutnya membuat CNAME Record berdasarkan informasi error di blogger tadi.Setelah berhasil membuat DNS berupa A dan CNAME Record, tunggu proses propagasi DNS maksimal 1x24 jam. Namun, saat melakukan setting kemarin saya hanya perlu waktu 30 menit untuk proses propagasi.
5. Simpan Domain di Blogspot
Setelah proses propagasi selesai, kita bisa lanjut menyimpan domain di blogger. Caranya seperti yang awal tadi, memasukkan domain di Add Custom Domain pada menu Settings. Selanjutnya alihkan domain dari non-www ke www, hal ini bertujuan agar saat domain diakses tanpa www maka langsung teralihkan ke www.namadomain. Untuk mengaktifkan HTTPS, alihkan Ketersediaan HTTPS.
Demikianlah proses pemasangan domain yang ternyata membutuhkan ketelitian. Namun, rumitnya proses tentu sebanding dengan manfaat yang akan diperoleh. Nama blog kita jadi lebih pendek, mudah dihafal dan diketik, serta terlihat profesional tentunya.
Bagaimana denganmu, adakah cerita menarik saat memasang domain? Boleh ramaikan di kolom komentar, ya.
Karena udah custom satu, biasanya ketagihan pengen ternak blog tld hahah
wkwk, ternak ngga tuh🤭 ntar pusing kak kebanyakan ternak
Bener, Kak. Aku punya tiga e. Piye iki jal? 🤭
Kak, runut sekali pembahasannya. Sampai bawah jadi semakin jelas tentang materi ketiga. 🙏☺️
Terimakasih, Kak Asti☺️🙏🏻
Selamat, ya, Kak, sekarang blognya sudah top level domain. Semoga makin semangat merawat dan mengembangkannya.
Siap, Kak Monic. Udah beli domain kalo ngga diseriusin juga sayang banget, hehe