Pentingnya Melakukan Self-Editing Bagi Penulis
Seringkali kita terlalu bersemangat mengunggah tulisan tanpa melakukan pengecekan berulang. Untuk menghasilkan tulisan yang bisa dinikmati dan tidak membuat pembaca bingung, maka wajib hukumnya melakukan self-editing.
Berkaitan dengan itu, beberapa waktu yang lalu saya mengikuti materi self-editing di salah satu kelas kepenulisan ODOP. Materi yang disampaikan oleh Kak Jamal Irfani berkenaan dengan pentingnya melakukan self-editing. Namun, kita perlu tahu dulu maksud dari self-editing itu seperti apa.
Apa itu Self-Editing?
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), menyunting berarti menyiapkan naskah siap cetak atau siap terbit dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur kalimat).
Artinya, jika menulis tanpa memperhatikan hal tersebut, maka kita membuat tulisan yang belum siap terbit. Nah, tulisan yang belum matang tentu kurang nyaman dibaca bukan? Karenanya dengan mengedit maka kita sedang mematangkan tulisan agar siap dinikmati pembaca.
Mengapa Self-Editing Begitu Penting?
Ada beberapa alasan yang membuat self-editing menjadi bagian tak terpisahkan dari proses menulis, di antaranya:
1. Wujud Tanggung Jawab Penulis
Sudah menjadi tanggung jawab seorang penulis untuk membuat pembaca memahami pesan yang ingin ia sampaikan dalam tulisannya. Untuk itu, proses mengedit sangat penting dilakukan agar kita bisa memberikan bacaan yang informatif, menarik, dan nyaman dibaca tentunya.
2. Meringankan Kerja Editor
“Kan ada editor, kenapa kita susah-susah mengedit?”
Apakah kamu salah satu yang berpikir demikian? Tidak salah sih, tugas editor memang membantu pembaca memahami pesan yang ingin disampaikan penulis. Namun, apa yang akan editor sunting jika tulisan kita saja sulit dipahami?
Karenanya daripada bekerja dua kali bukankah lebih baik memperbaikinya sejak awal. Sehingga nantinya tidak akan mendapat banyak koreksi dari editor. Pekerjaan editor menjadi lebih ringan, pesan dalam tulisan juga tersampaikan.
3. Penulis yang Paling Memahami Tulisannya
Tidak bisa dipungkiri bahwa yang paling memahami sebuah tulisan adalah penulisnya sendiri. Mulai dari konsep dasar, rencana tulisan akan dibawa ke mana, hingga maksud yang ingin disampaikan. Lantas siapa lagi yang akan berupaya memahamkan pembaca jika bukan penulisnya sendiri?
4. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Kita akan lebih percaya diri untuk mengirim naskah saat keseluruhannya sempurna. Maksudnya bukan tanpa celah sedikit pun, tapi kita sudah menyajikan yang terbaik dalam tulisan kita. Baik dari segi pemilihan kata, penggunaan tanda baca, hingga meminimalisir salah ketik. Setelah mengupayakan yang terbaik, selanjutnya tinggal bagaimana respons pembaca saja.
5. Mengungkap Hidden Games
Maksud dari hidden games adalah ide, kalimat, atau detail lain dalam tulisan yang awalnya tampak biasa saja tapi setelah dibaca ulang ternyata bisa menjadi kekuatan dalam tulisan. Mudahnya saat mengedit biasanya kita akan menemukan perspektif baru yang membuat tulisan menjadi semakin menarik.
Tips Melakukan Self-Editing Anti Pusing
Proses menulis yang panjang dan melelahkan biasanya membuat penulis enggan mengedit naskahnya. Ternyata ada beberapa tips lho agar pekerjaan mengedit tulisan menjadi lebih ringan, simak selengkapnya berikut ini.
1. Jangan Menulis Sambil Mengedit
Salah satu kesalahan yang sering menghambat selesainya sebuah naskah adalah menulis sambil mengedit. Saat menulis maka fokuslah untuk menyelesaikan tulisan, jangan sambil mengoreksi tulisan. Barulah saat tulisan selesai, kamu bisa mengedit apapun dalam naskahmu, pemakaian kata baku, peletakan tanda baca, atau memangkas kalimat yang tidak efektif.
2. Endapkan Naskah Setelah Menulis
Tidak bisa dipungkiri bahwa menulis cukup menguras energi, karenanya kamu perlu memberi jeda sebentar setelah menulis. Jangan terburu-buru mengedit karena biasanya subjektivitas pada tulisan masih melekat.
Endapkan tulisan sekira dua sampai tiga hari, kemudian baca ulang. Biasanya akan muncul persepsi atau gagasan baru yang lebih objektif tentang tulisan kita. Hindari juga menulis mepet dengan deadline agar durasi mengedit bisa lebih panjang.
3. Baca dengan Suara Lantang
Bayangkan menulis seperti halnya berbincang dengan seseorang, tentu kita ingin tulisan bisa dipahami oleh pembaca bukan? Karenanya saat proses penyuntingan, usahakan membaca naskah dengan suara lantang. Dengan begitu, kita bisa tahu apakah kalimatnya terdengar masuk akal dan penerapan tanda baca sudah sesuai. Biasanya kalimat yang belibet akan terdeteksi setelah kita membaca dengan suara keras.
4. Berpedoman pada KBBI dan PUEBI
Wajib hukumnya melakukan pengecekan pada KBBI dan PUEBI saat mengedit naskah. Sering-seringlah mengintip KBBI untuk mengecek apakah tulisan kita sudah sesuai kamus. Penggunaan tanda baca juga perlu diperhatikan, sebab hal itu juga mempengaruhi kenyamanan membaca. Tentu sangat tidak nyaman jika membaca tulisan yang tanda baca dan penulisannya berantakan.
5. Highlight Tulisan yang Perlu Diubah
Selalu sedia stabilo atau pena dengan tinta terang untuk highlight tulisan yang dirasa kurang pas. Mengedit naskah lebih mudah jika sudah di-print out, karena kamu bisa leluasa mencoret bagian yang keliru. Jangan ragu juga untuk menghapus bagian yang tidak penting atau bertele-tele. Dengan begitu tulisanmu bisa ramping, susunan kalimatnya efektif, dan tentunya nyaman dibaca.
Jika kamu lebih suka mengedit di komputer, Ms. Word juga mempermudah penggunanya dengan fitur "Pemeriksa Ejaan". Kata yang typo biasanya akan diberi tanda garis bawah merah, serta tersedia juga kata yang benar.
6. Minta Bantuan Teman Untuk Menilai Tulisan
Terkadang sudut pandang orang lain bisa jadi berbeda dengan kita, karenanya tak ada salahnya meminta bantuan orang lain untuk memberi penilaian objektif. Kita juga bisa tahu apakah tulisan kita sudah nyaman dibaca orang lain ataukah ada hal lain yang luput dari penilaian kita.
Melakukan self-editing memang terkesan merepotkan, tapi dengan tips dan pendekatan yang tepat maka kita bisa lebih enjoy melakukannya. Tulis-endapkan-sunting, maka tulisan kita akan lebih sempurna dan pesan bisa tersampaikan dengan baik kepada pembaca.
Keren banget!! Sungguh sebuah tulisan yang layak disebarluaskan! 🥰🥰
Terimakasih, Pak. Biar makin banyak yang ambil manfaat dari ilmunya Pak Jamal☺️